Graduated ....

Long Week end kemarin Fikri dan Fira diwisuda dari Madrasahnya. Wah repotnya mulai dari seksi dekorasi, G(j)i aR sampai mengantar undangan. Kasian juga anak-anak . Tapi mereka hepi aja. Malam minggunya digunakan untuk lomba dan tadarusan , Minggu siangnya pengumuman pemenang dan pawai diiringi drum band.

Ibu-ibu diminta bawa makanan, aku bawa juga tapi yg sempat dibuat cuma puding pisang hasil contekan pada ibunya Nawfal. (Zah, enak lho...) Menu lainnya aku bungkusin plastik ultah dan diisi kue-kue kering , permen cokelat, kripik kentang kemasan(Leo dan Jack n Jill) serta jeli untuk 100 bungkus.
Jadi mahal deh biayanya dibanding jika buat keik 3 buah lalu dipotong jadi 100 potong biayanyakan lebih murah. Tapi dari pada capek terpaksa oh terpaksa.

Tapi ketika semua snek sumbangan dibagikan ke hadirin yang memenuhi mesjid, sumbangan kami kok tidak keluar. Terakhir dibagikan jumlahnya pas-pasan sejumlah peserta khatam yaitu 26 . Lalu sisanya kemana????

Minggu siang pengumuman pemenang eh abang Fikri juara 1! Hidung nya jadi kembang kempis bangga. Waktu ditanyain mau hadiah apa ... hebat ! gak mau apa-apa

Si Oma yang sempat-sempat kan datang dari Bukittinggi juga ikut bangga cucu kesayangan jadi juara. Tapi si gadis cilik ku merengut tidak mendapat rangking. Sampai sekarang masih uring-uringan menganggap kemenangan abang Fikri karena keberuntungan saja, kebetulan anak laki-laki banyak yang bodoh sementara anak perempuan banyak yang pintar-pintar jadi dia kalah saing.

Make up nya 2 kali lho, Sabtu sore udah mulai minta dibedakin. Setelah Shalat Magrib minta dimk up yg tebal .. hihi dikasih tebal pun susah nempelnya, habis kulit mukanya halus, sayang harus dikasih fodation. Gitu deh Fira dan gengnya 3 orang sudah antri untuk di mk up. Setelah dipasangi lipstik, mulut ke tiganya jadi nyonyor, takut lipstik mereka luntur.

Faiz juga tidak ketinggalan beraksi, semua slayer peserta putri ditarik-tarik mencari kak Fira. Karena semua muka anak perempuan sudah dipoles,dia bingung yang mana kakak. Lari-lari jumpalitan didalam mesjid, melewati deretan ibu-ibu dan menyalaminya. Karena dilarang mondar-mandir maka Faiz berinisiatif tampil ke mimbar. Tapi gak kesampaian karena keburu ditangkap. Eh kok ditangkap?

Gaya Faiz pura-pura nangis dipangkuan Oma.